Ratusan
massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Yogyakarta seperti IMM, SMI,
HMI, PMII, GMNI, Sekber, LMND melakukan unjuk rasa menyikapi kenaikan harga BBM yang
telah ditetapkan oleh pemerintahan Jokowi-JK semalam, Senin siang (18/11) di
pertigaan revolusi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kebijakan kenaikan BBM
dianggap telah mengkhianati rakyat dan hanya akan mendatangkan keuntungan bagi
sektor asing. Aksi serupa juga telah dilakukan sebelumnya pada malam hari pukul
23.00 WIB, Ahad (17/11).
Aksi
dimulai sekitar pukul 12.30 WIB dengan berjalan kaki dari depan Gedung Multi Purpose
UIN Sunan Kalijaga menuju pertigaan revolusi. Masing-masing dari pimpinan massa
aksi ikut menyuarakan dan berorasi menyikapi kenaikan BBM. Massa aksi melakukan
pemblokiran jalan untuk memastikan kegiatan aksi bisa berjalan dengan lancar
tanpa ada provokasi dari pihak manapun.
Menurut
Ketua Bidang Hikmah PC IMM Sleman selaku Korlap mengatakan bahwa tidak wajar
kenaikan BBM dilakukan di tengah harga minyak sedang turun. IMM Sleman telah melakukan kajian-kajian isu
seputar kenaikan BBM sebelumnya dan memutuskan untuk terlibat langsung atas
kenaikan BBM.” ”Untuk pertama kalinya dalam sejarah bangsa kita, harga minyak
dunia turun, pemerintah malah menaikkan harga BBM. Kita sudah jauh-jauh hari
mengkaji isu kenaikan BBM ini dalam diskusi-diskusi.”ujarnya
DPP
IMM pun telah menginstruksikan kepada setiap pimpinan untuk tumpah ruah turun
menilai pemerintahan Jokowi penuh dengan kebohongan dan harus dilawan. Beberapa
waktu yang lalu, IMM Sleman juga melakukan aksi dalam rangka Hari Pahlawan,
tetapi juga menuntut menolak kenaikan BBM. Sebelumnya, PC IMM Sleman juga telah
berkoordinasi dengan Pimpinan DPD IMM pada pagi hari di Kantor PDM Kota
Yogyakarta untuk melakukan teklap bersama dengan Pimpinan Cabang lain dan
memutuskan untuk terlibat aksi bersama dengan pergerakan mahasiswa lain.
Polisi Mengeluarkan Gas Air Mata
Saat
aksi berlangsung ricuh, polisi melemparkan gas air mata kepada massa aksi untuk
memukul mundur. Sejumlah mahasiswa terkena lemparan gas air mata, bahkan
beberapa diantaranya sempat ditawan oleh polisi. Massa aksi tak gentar meski
dalam keadaan hujan tetap melakukan perlawanan sebagai bentuk menuntut kembali
teman yang ditawan serta menginginkan kembali melakukan unjuk rasa di pertigaan
revolusi. Mahasiswa dan polisi melakukan negoisasi dan disetujui untuk kembali
berorasi di pertigaan revolusi.
0 komentar:
Posting Komentar