Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

IMM Ushuluddin dan Dakwah Adakan Bedah Buku

Written By immsleman on Selasa, 23 Desember 2014 | 21.59

Bertempat di teatrikal perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, Sabtu (20/12/2014), dua komisariat IMM UIN menyelenggarakan bedah buku “Bulan Sabit di Kota Vientiane”, karya Kakanda Pradana Boy ZTF. Buku yang mendokumentasikan catatan perjalanan penulis di tujuh negara itu dibedah oleh Ibunda Dr. Alimatul Qibtiyah, Ph.D., dan Ayahanda Saptoni, M.A., serta Kakanda Pradana Boy ZTF sendiri. Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur dan staf Penerbit Samudera Biru Yogyakarta, Ketua PC. IMM Sleman, Ketua PK IMM Se-Sleman, dan para tamu undangan lainnya.
Ketua panitia, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini urgen untuk diselenggarakan, mengingat buku tersebut baru diterbitkan pada bulan November yang lalu. Buku ini mengandung banyak inspirasi dan renungan. “Misalnya dalam sebuah cuplikan buku ini penulis menggugah kita tentang rutinitas keislaman kita selama ini. Fenomena yang ditemukan di dunia barat dan di tempat Kakanda Pradana Boy belajar yang mayoritasnya adalah non muslim justru ditemukan nilai-nilai keislaman tumbuh dan mengejawantah pada perilaku sehari-hari. Hal ini menjadi cermin bagi kita yang tinggal di negeri muslim, apakah kita sudah menjadi muslim sejati, atau sebatas simbol Islam?”, demikian diuraikan oleh Muhammad Ridha Basri, mewakili panitia.
Prosesi kegiatan bedah buku ini dibuka langsung oleh Ketua PC. IMM Sleman, Kakanda Fauzan Budi Raharjo. Kakanda Fauzan menyampaikan harapan supaya kegiatan keilmuan seperti ini rutin dilaksanakan oleh Pimpinan Komisariat IMM lainnya. Ia menambahkan bahwa kader IMM harus selalu unggul dan berbeda dengan kader-kader pergerakan mahasiswa lainnya. “Salah satu pembeda kader IMM dengan kader dari organisasi lainnya adalah terletak pada trikompetensi dasar, berupa unggul dalam ranah intelektualitas, religiusitas, dan humanitas”, ungkap alumni PK. IMM Ushuluddin ini yang disambut tepuk tangan seisi ruangan.

Acara bedah buku Bulan Sabit di Kota Vientiane ini dipandu oleh Immawan Fikri Fakrurrizal, yang juga menjabat sebagai ketua PK. IMM Dakwah UIN Sunan Kalijaga. Sebagai pembicara utama, Kakanda Pradana Boy memulai bahasannya dengan mengajak para generasi muda untuk membudayakan menulis. Dikatakannya, “Jangan meremehkan tradisi menulis, termasuk menulis cacatan perjalanan.” Menurutnya, tradisi menulis ini sudah dimulai sejak zaman Ibnu Batutah, Marco Polo, dan para penjelajar lainnya. dengan adanya cacatan perjalanan inilah, generasi selanjutnya bisa mengetahui banyak hal dan belajar dari sejarah.
Pembicara kedua, Ibunda Alimatu Qibtiyah, memaparkan pengalaman-pengalaman unik yang beliau dapatkan dari kunjungannya di 13 negara. Ibunda Alim yang saat ini mengabdikan diri sebagai aktivis feminis ini mengajak para peserta yang hadir untuk lebih membuka mata dan berwawasan internasional. Era globalisasi menuntut kita untuk tidak terkekang dengan norma-norma agama yang mungkin relevan di masa klasik. Salah satu cara membuka wawasan adalah dengan belajar dari siapa saja, termasuk ke Eropa, dan negara-negara barat lainnya. Beliau mengisahkan plus-minus belajar di luar negeri. Salah satu pengalaman paling mengesankan adalah ketika beliau perjuangan menjalani ujian tesis dan disertasi dalam keadaan hamil tua.
Hampir senada, pembicara terakhir, Ayahanda Saptoni, memulai presentasinya dengan pemaparan tentang kelebihan dan kekurangan buku. Lalu beliau mengisahkan pengalaman yang beliau dapatkan ketika belajar di Universiteit Leiden. Menurutnya, dunia kampus di barat merupakan dunia yang sangat toleran. Jauh dari apa yang terbayang dibenak kita selama ini. “Contohnya ketika saya menjalani puasa ramadhan di Leiden. Saya pernah diingatkan oleh dosen yang sedang mengajar supaya berbuka puasa terlebih dahulu saat waktu magrib tiba”, demikian diantara paparan dosen UIN Sunan Kalijaga ini. (MRB.Uy)
 
Sumber: http://immushuludinuin.blogspot.com/2014/12/imm-ushuluddin-dan-dakwah-adakan-bedah.html
21.59 | 0 komentar

PK IMM Syari'ah dan Hukum Adakan Diskusi Rutin

Written By immsleman on Senin, 22 Desember 2014 | 02.50


Sabtu sore (29/11/2014), bidang Keilmuan dan Riset (Intelektual) PK IMM Syariah dan Hukum mengadakan diskusi rutin umum. Tradisi keilmuan bagi kader IMM akan selalu diupayakan dalam berbagai kegiatan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan diskusi secara rutin. Bertempat di Masjid Kampus UIN Sunan KaliJaga Yogyakarta, para kader antusias berdialektika dalam satu forum. Diskusi merupakan satu momentum yang tepat agar daya kritis kader semakin terasah, sehingga lebih peka terhadap realitas sosial di sekitarnya. Terlebih kegiatan ini dimaksudkan sebagai wujud nyata kader IMM yang berpegang teguh pada landasan religiusitas, intelektualitas, dan humanitas. Diskusi Rutin keilmuan ini dihadiri oleh 11 kader, mengangkat tema, “Perkawinan Muslim dengan Non-Muslim (Perkawinan Beda Agama)”, dengan pemateri Muhammad Ainul Fatah Al Kiromi, Kabid Tabligh dan Dakwah PMII. Mengundang pemateri dari PMII sebagai ajang mengenal antara kader IMM maupun PMII. Pemeteri menyingung perkawinan beda agama dari perspektif Undang-Undang, Perkawinan Muslim dengan Non-Muslim (Perkawinan Beda Agama) Undang-Undang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tidak mengatur perkawinan beda agama. Hal ini menimbulkan multitafsir.
            Secara tersirat tidak dibolehkan karena UU tersebut menempatkan keabsahan suatu perkawinan kepada agama masing-masing. Apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. Kesimpulan ini diambil karena agama yang terdapat di Indonesia tidak ada yang membenarkan perkawinan beda agama. Perkawinan beda agama adalah perkawinan yang tidak dikehendaki oleh UU Perkawinan. Hukum Islam yang ditempatkan UU Perkawinan sebagai dasar keabsahan perkawinan bagi umat Islam memunculkan ketentuan yang berbeda mengenai perkawinan beda agama antara pria muslim dengan dengan wanita ahli kita. Al-Qur’an, membolehkannya, sementara Kompilasi Hukum Islam melarangnya.
            Dalam perspektif agama islam, masalah perkawinan beda agama, membahas non-muslim ada dua macam, yaitu orang musyrik dan ahli kitab. Orang yang tidak beragama termasuk kategori orang musyrik. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Orang orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (Mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan agamanya) sebelum dating kepada mereka bukti yang nyata.” ( Q.S. Al-Bayyinah 98 : 1)
Orang muslim, baik laki-laki maupun perempuan dilarang kawin dengan orang-orang musyrik, kecuali jika orang–orang musyrik itu telah beriman. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman, sesungguhnya wanita budak yang mukimin lebih baik dari wanita musyrik walaupun mereka menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik ( dengan wanita-wanita Mukmin), sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang Mukmin lebih baik dari orang – orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izinnya…” (QS. Al-Baqarah 2 : 221)
            Mengenai ahli kitab, Allah SWT Melarang perkawinan laki-laki ahli kitab dengan wanita muslim, sedang laki-laki mukmin boleh kawin dengan wanita ahli kitab, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT QS. Al-Maidah 5 : 5 yang :
 Artinya: “Pada hari ini dihalalkan bagimu segala yang baik-baik. Makanan (sembelihan) Ahli Kitab itu halal bagimu, dan makananmu halal bagi mereka. Dan (dihalalkan bagimu menikahi) perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan di antara perempuan-perempuan yang beriman dan perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu.”
Yang dimaksud dengan ahli kitab ialah penganut agama yang menjadikan kitab Taurat dan Injil sebagai kita suci mereka. Taurat dan Injil yang sekarang telah banyak masuk ke dalamnya perkataan-perkataan orang yang hidup beberapa puluh tahun setelah Nabi Musa a.s dan Nabi Isa a.s meninggal dunia, sehingga tidak diketahui lagi mana yang merupakan firman Allah dan mana yang bukan.[]
Oleh : Halimatus Sa’diyah
PK IMM Syari’ah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

02.50 | 0 komentar

PK IMM Ushuluddin dan Adab UIN Selenggarakan DAD


PK IMM Ushuluddin bekerja sama dengan PK IMM Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menyelenggarakan Darul Arqam Dasar bertempat di Desa Bayen, Purwomartani, Kalasan, Sleman. Acara berlangsung mulai tanggal 12 hingga 14 Desember 2014 itu diikuti oleh 19 peserta.
DAD kali ini mengambil tema, “Membentuk Loyalitas Kader untuk Membangun Generasi Muda Muhammadiyah yang Berkemajuan”. Hal ini dianggap relevan di tengah semakin berkurangnya antusiasme mahasiswa berlatarbelakang Muhammadiyah yang mau bergabung dalam ortom Muhammadiyah semisal IMM. “Diharapkan dengan DAD ini nantinya akan membentuk kader-kader yang loyal kepada Ikatan dan Persyarikatan”, demikian sebagaimana diutarakan oleh Muhammad Faruqi Abdul Rasyid, sebagai ketua pelaksana.
Sementara itu, ketua PC IMM Sleman, Fauzan Budi Raharjo, dalam sambutannya memberikan apresiasi yang luar biasa atas semangat yang ditunjukkan oleh para kader masa depan persyarikatan di kedua komisariat ini. “Sedikit bukan berarti tidak mampu berprestasi. Justru dengan jumlah yang minim ini akan tumbuh semangat militanisme sejati.” Lebih lanjut Immawan Fauzan Budi Raharjo merincikan beberapa capaian dari kedua komisariat yang terkenal dengan kadernya yang sedikit, khususnya komisariat Ushuluddin.
Selain dihadiri oleh perwakilan Komisariat IMM se-UIN, kegiatan pembukaan DAD juga dihadiri oleh Kepala Dukuh Desa Bayen dan Dr. Soehada, M.Hum, sekaligus menjadi pembicara studium general. Dalam sambutannya, Kepala Dukuh menyambut baik kedatangan para mahasiswa Muhammadiyah. Soehada mempersilahkan para kader muda Muhammadiyah untuk memanfaatkan semua tempat dan fasilitas yang dimiliki oleh Desa Bayen. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dukuh mengungkapkan, “Harapan kami semoga para mahasiswa Muhammadiyah bisa memanfaatkan moment-moment ini untuk belajar hidup bermasyarakat.”
Dalam studium general, Dr. Moh. Soehada, M.Hum yang juga sebagai pembina IMM dan wakil dekan 1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga menyampaikan materi bertema membangun budaya loyal dalam berorganisasi. Menurutnya, kader muda Muhammadiyah dididik sedemikian rupa melalui ortom yang ada untuk siap menjadi seorang pemimpin sejati.[]

Oleh: Immawan M. Ridho Basri
PK Ushuluddin
02.48 | 0 komentar

Puisi : Gelora Ikatan*

Written By immsleman on Rabu, 10 Desember 2014 | 09.33

Hari ini telah kusaksikan..
Kader Ikatan penerus bangsa..
Hari ini telah di ikrarkan..
Komitmen perjuangan melawan kemunafikan..

Kini perjuangan ku tidak sendiri..
Ada kalian kader yang kubanggakan..
Perjuangan ku adalah perjuangan mu..
Membela negeri membela bangsa mu..
Cinta tanah air berkorban atas kemanusiaan..
Memikul persyarikatan meneruskan perjuangan..
Yakni, berdakwah amar ma'ruf nahi mungkar..

Ingat kawan.! Berjuang tak sebercanda itu..
Berjuang adalah melawan........ melawan penindasan..
Berjuang adalah pemberontakan......... memberontak ketidakadilan..

Lebih baik diasingkan daripada tunduk dan menyerah dalam kemunafikan..

Menolak tunduk bangkit melawan, karena mundur adalah pengkhiantan..
*Oleh Immawan Agung Budi Santoso (Sekjen PC IMM Sleman)
Puisi untuk Kader X-DAD GemaMuda 2014 Pimpinan Komisariat Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yk
09.33 | 0 komentar

Sekolah Politik dan Fun Reading


Bidang Hikmah PC Kab. Sleman menyelenggarakan Sekolah Politik dan Fun Reading, Jumat-Ahad, (5-7/12) di Puslitbang Dikti Kaliurang. Kegiatan diikuti oleh 27 kader dari utusan komisariat se-Sleman, baik yang sudah DAD ataupun belum dengan mengusung tema,"Rekonstruksi Etos Kaum Muda serta Reorientasi Nalar Politik untuk Melawan Degradasi Moral."
Menurut Ketua Panitia, Immawan Anang Amiruddin Nugroho, dalam sambutannya mengatakan kegiatan dilakukan untuk mengenalkan kepada kader terhadap dinamika perpolitikan, bahwa kader IMM harus siap menduduki posisi penting di struktural Badan Eksekutif Mahasiswa maupun persiapan Pemilwa di lingkungan kampus. Selain itu, dalam skala nasional mengadvokasi kebijakan pemerintahan Jokowi dalam tajdid Muhammadiyah di konteks kekinian."Tujuan kegiatan ini memang untuk mengenalkan kepada kader IMM dalam penguatan materi maupun mental menjelang Pemilwa UIN Sunan Kalijaga, mampu menempatkan kader terbaik IMM di posisi strategis di Badan Eksekutif Mahasiswa serta mempertegas urgensitas peran Muhammadiyah di Kancah Pemilu Nasional termasuk mengadvokasi kebijakan pemerintahan saat ini."ujarnya
Ada beberapa materi yang dibahas dalam kegiatan ini, diantaranya Peran Pemuda sebagai Penggerak Kemandirian Bangsa oleh Drs. Said Tuhuleley (Ketua MPM PP Muhammadiyah); Sistem Pemerintahan di Indonesia oleh Kakanda Dani Fadillah, S.I.Kom, MA (Ketum PC IMM Sleman 2011-2012); Teknik Advokasi dan Mobilisasi Massa oleh Ahmad Najib Wiyadi (Tokoh Muda DIY/Sekjen KNPI); Korupsi, Kolusi dan Nepotisme oleh Ayunda Normasari, M.Hum (Ketua PP NA), Muhammadiyah dan Politik Kebangsaan oleh Dr.Phill.Ahmad Norma Permata, MA (Ketua LPCR PP Muhammadiyah).[]
08.26 | 0 komentar

Tanfidz Muktamar IMM XVI

Buletin Qolamuna

Agenda

Pelatihan Menulis Bidang Intelektual
Tiap hari Kamis setiap minggunya
CP: 0896-7146-5025

Darul Arqom Dasar
PK IMM Sains dan Teknologi
3-5 April 2015

Darul Arqom Dasar
PK Depok-Kecamatan Depok
24-26 April 2015





Bidang Media menerima tulisan baik opini maupun kritikan saran bisa dengan mengirimkannya melalui email kami
di immsleman@gmail.com

Terima Kasih